Menu IPK 3.98, Pengusaha Keripik Ini Jadi Wisudawan Terbaik UIN Walisongo Semarang

Istimewa

SEMARANG/86 --- Belajar sambil berbisnis tak membuat Maulana Hasanudin (22) kesulitan mengukir prestasi. Mahasiswa asal Ciamis, Jawa Barat, ini menjadi lulusan terbaik Wisuda S1 ke-74 UIN Walisongo Semarang tahun 2019.

Maulana lulus pada semester 7 dengan mencatatkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang hampir sempurna, yakni 3.98. Warga Dusun Cileueur, Desa Tanjungsukur, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, ini kuliah di Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum. 

"Alhamdulillah, selama ini saya berusaha membagi waktu antara belajar dan berwirausaha. Saya juga berusaha tetap aktif dalam kegiatan kemahasiswaan," terang Maulana.

Dia lulus dengan skripsi Pengembalian Kerugian Keuangan Negara sebagai Dasar Penerbitan SP3 bagi Tersangka Tindak Pidana Korupsi.

Maulana tercatat pernah menjuarai Lomba Debat Parade Cinta Tanah Air Kementerian Pertahanan Tingkat Jateng, Lomba Debat Hukum Pusat Studi dan Konsultasi Hukum UIN Sunan Kalijaga Regional Jateng-DIY, dan Lomba Debat Konstitusi MPR Regional Jateng-DIY.

Dia juga aktif berorganisasi sebagai Koordinator Divisi Humas HMJ Ilmu Hukum, Dewan Pembimbing Forum Pelajar Ciamis, Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Debat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo, dan Kepala Divisi Kajian Strategis Forum Alumni Parade Cinta Tanah Air Jawa Tengah (2017- 2018). Bakat bisnisnya menurun dari sang ayah yang menjadi pengusaha pasokan kelapa.

Putra pasangan Pulung Suryana (50) dan Ngatini (48) itu memilih usaha produksi keripik kaca atau beling berbahan singkong. Modal usaha dia peroleh setelah menyisihkan dana beasiswanya.

Berdiri sekitar 2 tahun, usaha keripik kacanya sudah tembus ke mancanegara. Jepang, Taiwan, dan Malaysia menjadi 3 negara pertama puluhan kilogram keripik kaca milik Maulana mendarat. Kini dalam kurun waktu satu minggu, Maulana mampu memproduksi sekitar 100 kilogram produk jadi.

"Memang dari awal ingin sekali saya belajar setinggi mungkin tapi juga mencoba jadi usahawan. Saya coba jalankan keduanya beriringan. Alhamdulillah sedikit demi sedikit bisa," ucap Maulana.

Dia memang mendapat beasiswa selama menempuh studinya di UIN Walisongo. Maulana berharap peluang melanjutkan studi setinggi mungkin terus ada.

Di sisi lain, dia juga akan lebih fokus pada pengembangan usahanya. "Kalau misal ada peluang melanjutkan kuliah, tetap itu yang saya harapkan. Tapi, saya masih ingin memajukan produk saya di samping ingin membuka usaha bisnis lainnya, " katanya.

Maulana mengaku memiliki niat segera menikah muda, pada usia 25 tahun. Selain itu menjadi pebisnis dan terjun ke dunia politik. Cita-cita dia yang lain meningkatkan derajat keluarga dan memberangkatkan kedua orangtua berhaji.

Di usia yang masih muda, Maulana Hasanudin menegaskan semuanya akan diperjuangkan. "Satu filosofi saya, kalau ingin berkembang di suatu daerah harus benar-benar yakin. Karena hidup adalah pilihan. Hadapi, hayati, dan nikmati. (tribunnews)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar